Alasan Kekurangan armada, Sebabkan kinerja Damkar Pesibar melemah

HARIANTEMPO.COM-Pesisir barat. Sebagian masyarakat luas ada yang menyebut pemadam kebakaran (damkar) dengan sebutan tim orange, mengapa demikian, ciri identiknya dengan warna pakaian yang dikenakan, juga kegagahan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab dilapangan seperti menjinakan sijago merah. bahkan di kota-kota besar sana, mereka tak hanya memadamkan kobaran api tetapi tim ini acap kali menerima panggilan untuk menangkap hewan berbahaya seperti ular dan lainnya.

Namun kenyataan di daerah ini sangat jauh berbeda pada umumnya, seperti terjadi musibah kebakaran yang menimpa 8 (delapan) rumah warga pemangku Pekon balak, Pekon penggawa lima ulu, kecamatan karya penggawa, kabupaten pesisir barat, propinsi lampung.
Kelompok dengan personil (8) delapan orang ini. mendapat kritikan keras oleh oknum warga yang di duga merasa kesal dengan keterlambatan dan kelalaiannya ketika menjinakan kobaran si jago merah.

Bahkan tak hanya olokan/ejekan dari warga, mereka pun merasakan bogem mentah yang sesekali mengenai bagian tubuh mereka ketika memadamkan waktu itu.

Bukan tanpa alasan, puluhan bahkan ratusan warga bermacam sifat ikut menyaksikan kejadian itu, mungkin di antara mereka ada yang mengerti tata cara kinerja damkar itu sendiri. Ditambah, tak ingin melihat keadaan bertambah parah sehingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Lepas dari kejadian dan tuduhan tentang buruknya kinerja.
Ketika dikonfirmasi Kepala bidang pemadam kebakaran (damkar) Pathul Ilmi mendampingi Kepala satuan polpp,
Drs Benkeda siap mengevaluasi kekurangan kinerja tim yang di binanya itu.

Hari itu, (kamis 25/03/22)
Awalnya dihadapan Kasat, Kabid ini membantah tuduhan yang di utarakan warga, bahwa pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin pada Sabtu malam, ketika menangani kejadian kebakaran yang meluluh lantahkan delapan rumah serta dua rumah lainnya yang terhitung ringan.

Tidak demikian, ia pun membantah kembali, dengan tuduhan tangki kosong yang sampai dilokasi kala itu, ” memang isi dari armada penuh gak ada cerita kosong karena stanby terus” jelas dia panik depan kasat.

Tak hanya itu, ia pun mengulas kinerja dari pada tugas tim orange ini.
Seperti yang pernah terjadi kejadian di tahun- tahun sebelumnya, selalu berhasil menjinakkan kobaran sijago merah.

Dirasanya mencari pembenaran sendiri, akhirnya Kabid ini melemah serta mengakui kekurangan kinerja dari tim nya.

Di akuinya, jika kekurangan armada dan peralatan penunjang seperti alat pengamanan diri yang lainnya. Membuat kesulitan untuk menjalankan tugas.
Bahkan dirinya tidak mengetahui pasti dari isi tangki tersebut.

Di Lanjutnya, di kabupaten bumi para sai batin ini hanya tersedia 2 dua armada dan belum mendapat penambahan, meski pengajuan selalu terus di upayakan pihaknya.

Di akuinya ” Ia tetapi saya mengakui kekurangan armada dari sekian luas wilayah hanya ada dua kendaraan yang di siapkan Pemda, kaya satu di ngambur sama di kecamatan karya penggawa, bukan mungkin lagi pasti lemahnya kinerja kami pun berpengaruh besar karena jarak tempuh agak jauh ”

Lebih lanjut, Pihak nya meminta pengusulan yang dilayangkan ke Pemda setempat, untuk segera mendapat persetujuan guna memperbaiki kinerja dari tim damkar yang di bidangnya.

Berkaca dari kejadian menimpa pihaknya itu, tim ini siap menerima kritika dan coba memperbaiki kinerjanya.
” Dari kejadian ini saya siap dikoreksi dan memperbaiki cara kerja biar pun anak buah saya kena bogem juga tapi gak papa lah,

Ia menegaskan, jika memang ada tim dari kami lalai dalam bekerja saya siap melakukan tindakan tegas kepada bawahan” tandasnya.

Laporan; Andi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *