Close Menu
HarianTempo.ComHarianTempo.Com

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Dukung Industri Pariwisata Polda Jatim Jadi Start Event Sepeda Bromo KOM 2025

    Mei 18, 2025

    Cegah Aksi Balap Liar, Polresta Banyuwangi Gelar KRYD Amankan puluhan Motor Tak Standar

    Mei 18, 2025

    Brutal Di Sawah – Polsek Singojuruh Bekuk Pelaku Premanisme dan Penganiayaan Dalam KRYD OPS Pekat Semeru II 2025

    Mei 17, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    HarianTempo.ComHarianTempo.Com
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Kontak Kami
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Nasional
    • Daerah
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum & Kriminal
    • Politik & Pemerintahan
    HarianTempo.ComHarianTempo.Com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Home » Desa di Banyuwangi Kembangkan Peternakan Ayam Petelur, Hasilnya Dibagikan untuk Warga Miskin
    Banyuwangi

    Desa di Banyuwangi Kembangkan Peternakan Ayam Petelur, Hasilnya Dibagikan untuk Warga Miskin

    Warto AntokBy Warto AntokMei 7, 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
    Share WhatsApp Facebook Email

    BANYUWANGI//hariantempo.com -Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, mengembangkan peternakan ayam petelur untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus upaya pengentasan kemiskinan warganya. Tak sekadar menghasilkan telur, program ini juga menjadikan hasil ternak sebagai bantuan pangan bergizi bagi ratusan warga miskin, lansia, ibu hamil, dan balita stunting.

    Modal untuk program yang digagas sejak pertengahan 2024 ini menggunakan Dana Desa. Selain bisa mempekerjakan warga, hasil dari peternakan ini dibagikan kepada ratusan warga.

    “Ini merupakan salah contoh efektifitas penggunaan Dana Desa. Selain penguatan ketahanan pangan, juga bisa menjadi salah satu cara pengentasan kemiskinan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (7/5/2025).

    Selain itu program ini juga sejalan dengan visi ketahanan pangan nasional yang tengah digaungkan pemerintah pusat.

    “Sesuai arahan Presiden Prabowo, kita harus memastikan semua keluarga bisa mengakses pangan yang cukup dan bergizi. Semoga program seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi desa lainnya,” ujar Ipuk.

    Banyuwangi sendiri telah menerapkan berbagai program ketahanan. Salah satunya adalah Sister Say (Sistem Terintegrasi Ternak, Ikan, dan Sayur), yang memadukan kegiatan peternakan, pertanian, dan perikanan dalam satu kawasan. Program ini melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam mengelola pekarangan rumah untuk kebutuhan konsumsi harian hingga tambahan penghasilan.

    Sementara Kepala Desa Watukebo, Maimun Hariyono, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari keinginan menghadirkan program ekonomi produktif yang berdampak langsung pada masyarakat.

    Sejak pertengahan 2024, Pemdes Watukebo melalui program ketahanan pangan mengalokasikan dana desa untuk kegiatan beternak ayam petelur. Pemdes membangun kandang yang mampu menampung ribuan ayam. Mereka memulai dengan membeli bibit dan pakan, lalu membesarkannya dengan pengawasan ahli.

    “Modal awal kita 20 persen dari Dana Desa, yakni sekitar Rp. 263 juta. Ini kita gunakan untuk membuat kandang, membeli bibit ayam, dan pakan sampai kita bisa panen,” kata Hariyono.

    Dalam pengelolaannya, Pemdes Watukebo melibatkan kelompok peternak ayam petelur dan warga sekitar. Tujuannya untuk peningkatan ekonomi, sekaligus transfer ilmu. Selain warga bisa mendapatkan penghasilan, mereka juga bisa belajar cara beternak ayam dari ahlinya, sehingga ke depan program peternakan ayam bisa terus berkembang di Desa Watukebo.

    “Saat ini ada 8 orang yang kita libatkan untuk budidaya ayam di kandang. Memang masih sedikit, karena sistem kandang kita sudah semi moderen sehingga tidak semuanya harus manual,” harapnya.

    Saat ini ada 1000 ayam petelur yang diternak. Ayam tersebut mampu menghasilkan telur berkualitas tinggi dengan potensi produksi mencapai 85%, atau rata-rata memproduksi 850 butir per hari.

    Telur-telur yang dihasilkan dimaksimalkan untuk program ketahanan pangan di desa. Baru sisanya akan dijual ke pasaran. Rata-rata per bulan, desa ini mampu membagi 4000-5000 butir telur kepada ratusan warga yang termasuk dalam kategori kelompok rentan. Seperti warga miskin, lansia, ibu hamil, hingga balita stunting.

    “Masing-masing penerima akan mendapatkan 10 butir telur setiap bulannya. Pembagian dilakukan oleh masing-masing kader saat posyandu,” urai Hariyono.

    Selain kelompok rentan sebagai penerima wajibnya, tak jarang saat ada kegiatan besar di desa, Pemdes juga membagikan telur gratis kepada warga. Misalnya, saat kegiatan maulid nabi dan pengajian akbar lainnya.

    “Begitu juga saat ada warga yang meninggal, biasanya desa ikut menyumbang telur untuk kegiatan pengajian di rumah duka,” ujarnya.

    Berjalan hampir satu tahun, program tersebut menunjukkan progres yang positif. “Tahun ini sudah kita anggarkan kembali sebesar Rp. 344 juta. Dana tersebut rencananya untuk penambahan kandang dan pembelian 1.500 bibit ayam petelur. InshaAllah segera kita realisasi setelah Dana Desa cair,” terangnya.

    Program tersebut juga berdampak positif pada penurunan angka stunting di desa. Dari 57 balita stunting (2023) berkurang jadi 37 pada 2024. (*)

    Share. WhatsApp Facebook Email Copy Link
    Warto Antok

      Related Posts

      Dukung Industri Pariwisata Polda Jatim Jadi Start Event Sepeda Bromo KOM 2025

      Mei 18, 2025

      Cegah Aksi Balap Liar, Polresta Banyuwangi Gelar KRYD Amankan puluhan Motor Tak Standar

      Mei 18, 2025

      Brutal Di Sawah – Polsek Singojuruh Bekuk Pelaku Premanisme dan Penganiayaan Dalam KRYD OPS Pekat Semeru II 2025

      Mei 17, 2025
      Leave A Reply Cancel Reply

      Demo
      Berita Populer

      Dukung Industri Pariwisata Polda Jatim Jadi Start Event Sepeda Bromo KOM 2025

      Mei 18, 2025

      Cegah Aksi Balap Liar, Polresta Banyuwangi Gelar KRYD Amankan puluhan Motor Tak Standar

      Mei 18, 2025

      Brutal Di Sawah – Polsek Singojuruh Bekuk Pelaku Premanisme dan Penganiayaan Dalam KRYD OPS Pekat Semeru II 2025

      Mei 17, 2025

      Praktisi hukum tata Negara Irfan Hidayat SH MH. ” Terbukti BK DPRD Banyuwangi Mandul terhadap aduan masyarakat” JAWA TIMUR

      Mei 17, 2025
      Pilihan Editor
      Berita

      Dukung Industri Pariwisata Polda Jatim Jadi Start Event Sepeda Bromo KOM 2025

      SURABAYA//hariantempo.com -Event tahunan dari Mainsepeda yang tercatat sebagai penyelenggaraan yang ke-11 di Jawa Timur telah…

      Cegah Aksi Balap Liar, Polresta Banyuwangi Gelar KRYD Amankan puluhan Motor Tak Standar

      Mei 18, 2025

      Brutal Di Sawah – Polsek Singojuruh Bekuk Pelaku Premanisme dan Penganiayaan Dalam KRYD OPS Pekat Semeru II 2025

      Mei 17, 2025

      Praktisi hukum tata Negara Irfan Hidayat SH MH. ” Terbukti BK DPRD Banyuwangi Mandul terhadap aduan masyarakat” JAWA TIMUR

      Mei 17, 2025
      Follow Us
      • Facebook
      • Instagram
      • YouTube
      • WhatsApp
      About Us
      About Us

      Harian Tempo adalah Portal Berita terpercaya yang menyajikan informasi aktual, investigatif, dan mendalam seputar Politik, Hukum, Ekonomi, dan Isu Sosial di Indonesia. Dengan komitmen menjaga Independensi Jurnalistik dan kualitas pemberitaan di tengah arus informasi digital yang terus berkembang.

      Facebook Instagram Pinterest YouTube WhatsApp
      Tentang Kami
      • Redaksi
      • Kontak Kami
      • Kode Etik Jurnalis
      Kebijakan Privasi
      • Disclaimer
      • Kebijakan Privasi
      • Pedoman Media Siber
      Link Cepat
      • Banyuwangi (20)
      • Berita (113)
      • Daerah (5)
      • Ekonomi & Bisnis (20)
      • Hukum & Kriminal (17)
      • Jawa Timur (6)
      • Lifestyle (11)
      • Nasional (14)
      • Pendidikan (2)
      • Politik & Pemerintahan (12)
      • Polri (74)
      Facebook Instagram YouTube WhatsApp
      • Beranda
      • Nasional
      • Daerah
      • Ekonomi & Bisnis
      © 2025 www.hariantempo.com

      Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.