Pandeglang,hariantempo.com
Salah satu pendukung upaya kreatifitas di Desa Margagiri,Kecamatan Pagelaran,Pandeglang-Banten,dengan cara memajukan potensi sumber daya manusia yang ada.Hal ini didukung oleh keuletan serta kerajinan dari kelompok pengrajin di Desa Margagiri,dengan memanfaatkan dari hasil sumber alam nya.
Sekelompok warga Desa Margagiri selaku pengrajin lidi yang mengaku bernama kelompok “My Moon Craft”,telah lama berdiri dan memproduksi kerajinan anyaman piring dan keranjang parcel,juga sapu lidi dan berbagai aneka barang kerajinan lain nya.
” Dengan dibantu oleh Kepala Desa,kelompok kami telah lama berdiri dan memproduksi kerajinan dari anyaman lidi yang di dapat dari pohon kelapa yang banyak terdapat di wilayah kami” ujar Wiah (56) selaku anggota kelompok.
Lebih lanjut,ia menambahkan adanya peran serta warga tak lepas atas dukungan dari Kepala Desa nya.
” Saat ini,kami sedang mengerjakan ratusan pesanan dari orderan pengepul,ia tertarik dengan kerajinan piring dan keranjang parcel yang dianyam dari bahan lidi pohon kelapa,infonya untuk memenuhi kebutuhan pesanan nya terutama para pemilik tenda hajatan” tandas nya.
Ditemui Kepala Desa Margagiri,Randy Suharta, saat dikonfirmasi hariantempo.com dikediaman nya pada Sabtu, (13/5/2023).
“Ya,telah lama warga Desa kami sebagian memiliki usaha kerajinan dari anyaman lidi.Hal ini didukung oleh banyaknya bahan baku yang didapat dari lingkungan sekitar” ucap Kades pada awak media.
Lebih lanjut ia menambahkan,selain usaha anyaman lidi yang ada pada warga nya,salah satu icon yang mulai dilirik oleh pangsa pasar lokal di Banten adalah usaha Produksi Kopi bermerk “KOHID” yang di Produksi oleh nya beserta kelompok pengrajin nya.
“Sejak Tahun 2017,setelah saya pulang merantau,ide saya bersama warga ingin mengembangkan potensi kerajinan lokal yang ada. Serta mengembangkan usaha Kopi “Kohid”,salah satu kopi produksi kami yang didapat dari bahan pilihan petani lokal di wilayah Kabupaten Pandeglang” ucap Kades menjelaskan.
Untuk mendukung dan mengembangkan usaha nya, Randy berupaya memasarkan melalui Sosial Media, mengikuti ajang Pameran yang diadakan oleh Pemerintah dan pihak Swasta,serta mengurus hak paten dan legalitas keabsahan dari produk yang di lakoni nya.
“Biji kopi berbahan kualitas pilihan,didapat dari petani lokal di Kabupaten Pandeglang. Dengan pengolahan yang higienis,tak kalah rasanya dengan kopi yang sudah ramai beredar di pasaran” tandas nya.
Ada sedikit kendala yang saat ini dikeluhkan oleh Randy,sang pemilik kopi “kohid”,saat menutup perbincangan di kediaman nya.
Menurut nya,semakin banyak yang mengenal akan Produksi kopi nya,namun saat ini terkendala akan mesin Produksi,juga keinginan akan adanya “Rumah Produksi” sebagai wadah kegiatan dan sarana tempat pemasaran, serta sekaligus menjadikan tempat work shop dan ajang silaturahmi dengan warga.
(Yona.s)