Banyuwangi//hariantempo.com -pada 10 Dzulhijjah 1446 Hijriyah yang bertempatan tanggal 6 Juni 2025 seluruh warga masyarakat baik itu anak anak hingga orang dewasa berkumpul bersama pendekar silat mengadakan kegiatan tradisi unik yang diadakan di Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi Jawa Timur .
Tradisi turun temurun warga setempat adalah Pencak Sumping, sebuah seni bela diri yang unik dan penuh makna yaitu Pencak Sumping merupakan warisan budaya yang sarat makna dan ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur, sekaligus representasi nilai-nilai luhur seperti keberanian, sportivitas, dan kebersamaan kata, “kepala desa tamansuruh Eko Teguh rahadi pada team media Jum at 6 Juni 2025.
kegiatan pencak sumping kali ini diikuti oleh puluhan pendekar, yang mayoritas adalah warga Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mereka menunjukkan kelincahan dan ketangguhan,dalam memperagakan jurus-jurus silat, diiringi alunan musik tradisional yang rancak. ungkap,”kades Teguh yang sekaligus Ketua GENTA, MATRA yang turut serta meramaikan pagelaran PENCAK SUMPING
Dan Pencak Sumping merupakan warisan budaya yang sarat makna. Tradisi merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur, sekaligus representasi nilai-nilai luhur seperti keberanian, sportivitas, dan kebersamaan sekaligus rasa syukur atas semua rahmat Allah SWT, adapun bentuk pelestarian adat tradisi seni budaya leluhur Bangsa Nusantara hingga penumbuh kembangannya sesuai dinmika perkembangan jaman.ungkap,” Teguh.
Pencak Sumping acap kali diadakan setiap hari raya idul Adha oleh seluruh warga masyarakat yang ada didesa tamansuruh, diharapkan bisa mampu menjadi daya tarik wisata budaya di kabupaten Banyuwangi, dimana pada setiap kegiatan tersebut seluruh elemen masyarakat menyatu dengan rakyat, guna melestarikan, dan menumbuhkembangkan khasanah adat tradisi seni budaya Nusantara Dalam upaya menuju Tamansuruh menjadi destinasi wisata DESA PENDEKAR yang ada di kabupaten Banyuwangi. papar,” Teguh
Pewarta: Iriek
