Diduga di mainkan, penerima PKH dan BPNT desa Srimenanti mengeluh.

 

Hariantempo.com Lampung Utara-Keluarga penerima manfaat (Kpm) pada program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) di desa Srimenanti Kecamatan Tanjung raja mengeluhkan pencairan bantuan yang tak kunjung sampai di rekeningnya juga menduga ada permainan data penerima oleh pengurus program dan E warung.(30/5/21)

Meski sudah melakukan musyawarah dan menyerahkan data baru ke pendamping juga aparatur desa sejak awal tahun lalu di balai desa setempat, hingga di bulan Mei keluarga penerima manfaat bantuan pangan non tunai (BPNT) yang bersumber dari kementerian sosial (Kemensos) mengeluh jika santunan yang berbentuk sembako itu tak kunjung di dapat, meski kartu masih dalam genggamannya, serta membingungkan jika tak ada pemberi Tahuan (konfirmasi) kepada keluarga ini untuk kembali menjadi penerima bantuan oleh pihak terkait.

“Tahun 2020 kemarin keluarga saya ini pernah Nerima bantuan sembako, kok sekarang tahun 2021 ini gak dapat sampe sekarang bulan Mei, Padahal waktu awal tahun saya di suruh ngumpulin kartu keluarga (KK) sama persyaratan semua ke balai desa, tapi gak ada keputusan sampe sekarang bisa dapet lagi apa nggak” ucapnya sembari meminta namanya untuk tidak di publish.

Tak hanya itu, yang membuat keluarga ini merasa curiga, bingung dan menduga ada permasalan dalam penyerahan data ke dinas terkait, mengingat keluarga ini tidak kembali di konfirmasi oleh pihak pendamping dan aparat desa.

“Ia maksud saya kalau masih Nerima bantuan ini saya di kasih tau, jangan bikin bingung setiap bulan ngegesek ke mang Unang ( dalam hal ini E warung yang ditunjuk) tapi gak pernah dapet, kan kesana itu jauh harus pake bensin” ungkapnya kesal.

Dalam keadaan pandemi coronavirus disase 2019 (covid-19) kesulitan ekonomi tentu masih dirasakan keluarga fakir miskin orang tidak mampu (FMOTM) ini, menyelipkan harapan untuk kembali menjadi keluarga penerima manfaat (Kpm) masih besar di tunjukan olehnya.

“Ia saya berharap sama pemerintah kalau keluarga kami masih bisa jadi penerima bantuan ini, apalagi masih ada corona yang kata orang berbahaya, sekarang kan lagi susah cari usaha” Harapnya lirih

Masih di tempat yang sama, kali ini keluarga penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dengan nama yang tertera dalam kartu yakni ibu Sakwah (56) tahun, warga desa Srimenanti tepat di dusun 03 RT 03 (tayas dalam) untuk mengambil bantuan yang diwakilkan anaknya Yeni Susanti (24) juga terlihat kesal usai pulang dari salah satu E warung didesa mekar jaya.

Ketika ditanya awak media ibu dua anak ini meluapkan kekecewaan nya kepada pengurus program yang diduga tidak becus mengajukan data.

“saya ini capek mas bolak-balik kesana ( E warung) dari bulan Maret mana jalan rusak ibu saya lagi sakit, bantuan gak keluar ( cair) giliran sampe kesana zonk lagi, kalau pengurus gak bisa ngajuin ke dinas nya ia mending di ganti aja kami ini warga gak mampu kok kaya di mainin ” ucapnya kesal.

Ia menerangkan, jika di bulan Maret lalu bantuan yang di terimanya secara triwulan sekaligus, namun sejak bulan April hingga penghujung bulan Mei ini tidak terdapat saldo bantuan ketika kartu di gesek.

“Pas bulan Maret saya dapet sekaligus tiga bulan, kayanya dari bulan Januari, tapi sekarang setiap bulan saya ngegesek (April-Mei) gak dapet terus apa di mainin juga ia bantuannya ” ungkapnya.

Dirinya berharap, jika bantuan yang digulirkan pemerintah untuk membantu serta meringankan beban keluarga tak mampu itu bisa kembali di terimanya.

“Saya juga berharap kalau bantuan ini bisa kami terima lagi, karena bantuan ini cukup membantu keluarga kami yang lagi kesulitan, kaya Sekarang “harapnya

Laporan : Andi S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *