Lebak,hariantempo.com-Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dikampung gintung diduga dikerjakan asal jadi(Asjad) oleh pihak klompok tani Pkk tani Saluyu. yang dikerjakan pada TA 2021 yang menggunakan anggaran dari APBN provinsi Banten,Pasalnya JUT tersebut sebagian badan jalan menggunakan batu kecil.
Untuk panjang dan lebar itu diduga mengurangi dari ukuran terpantau penggunaan batu dan pemasangannya pun asal jadi.diduga lemahnya petugas pengawasan pembangunan pengerjaan jalan usaha tani(JUT) dari kordinator wilayah kecamatan panggarangan dan konsultan sehingga pembangunan tersebut diduga asal jadi.
Lokasi pembangunan tersebut kp Gintung desa mekarjaya kecamatan panggarangan kabupaten Lebak provinsi Banten.
Disampaikan salah satu warga masyarakat Desa kampung gintung Desa Mekarjaya mengatakan kepada wartawan,”Saya menduga pembangunan jalan usaha tani yang dibangun dari dana APBN Provinsi Banten melalui Dinas Pertanian kabupaten Lebak itu diduga dikerjakan asal jadi dan diduga tidak sesuai dengan bestek,”(RAB). katanya.
Untuk itu sabagai masyarakat,. sangat mengharapkan agar pihak berwenang dapat menyelidiki proyek tersebut. Karena mereka menduga kuat adanya “kong kali kong” dengan pihak pengawasnya.
Memang tujuan pemerintah untuk membangun JUT tersebut demi kesejahteraan para petani, karena dengan dibangunnya jalan tersebut masyarakat dapat lebih mudah untuk mengangkut hasil taninya. Namun sangat kita sayangkan pengerjaanya diduga dikerjaakan asal jadi” tegasnya.
pembangunan JUT dikampung gintung Desa mekarjaya tersebut diduga amburadul/asal jadi.
“lebihlanjutnya,Kita juga sangat berharap kepada Dinas Pertanian untuk sesegera mungkin turun ke Desa mekarjaya Kecamatan panggarangan Kabupaten lebak melihat secara langsung bagaimana kondisi JUT yang didanai oleh pemerintah tersebut,” harapnya.
“Dana untuk membangun JUT tersebut berasal dari uang rakyat yang dititipkan kepada pemerintah melalui dinas pertaniaan yang dibangunkan demi untuk kesejahteraan masyarakat.ungkap salah satu warga yang ingin namanya dirahasiakan.
Terpisah kordinator wilayah pertaniaan” Rahmat” ketika dikonfirmasi di kantornya.kalau bangunan tersebut sesuai dan bagus,akan tetapi kalaw masalah batu itu memang dicampur dengan batu biasa. sebagian ada yang putih pokonya d campur aja.ungkap “Rahmat”
Kabid dinas pertaniaan kabupaten Lebak dikonfirmasi via Whatsaap”insaallah kalau PPKM Darurat sudah berakhir kami langsung melaksanakan inspekasi kelapangan.
Lebih lanjut Kabid pertanian kalau belum cek and ricek langsung kelokasi gak bisa menjastifikasi apakah itu sesuai atau tidaknya dengan RAB,kami akan langsung kelapangan bersama konsultan perencanaan biar langsung diopname.”jelasnya”(tim).
Reporter; Sumantri