Sapar Bentangkan Sepanduk Penolakan Proyek Geothermal Di Pandeglang

0
Sapar Bentangkan Sepanduk Penolakan Proyek Geothermal Di Pandeglang

Sapar Bentangkan Sepanduk Penolakan Proyek Geothermal Di Pandeglang

HARIANTEMPO.COM-BANTEN- Masyarakat yang mengatasnamakan Sapar (Syarekat Perjuangan Rakyat Padarincang) memasang spanduk penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) disepanjang Jl. Raya Palka Padarincang, Kabupaten Serang, Kamis (08/04/2021) Sekitar 01:03:00 WIB

Aksi tersebut merupakan reaksi dari masyarakat atas aktivitas perusahan yang kembali melakukan sosialisasi terkait proyek nasional tersebut.

Maman, salah satu warga yang ikut dalam pemasangan spanduk penolakan mengatakan bahwa masyarakat sudah tidak butuh lagi sosialisasi, pasalnya selama lima tahun melakukan penolakan sudah berbagai macam sosialisasi dilakukan oleh pihak perusahan dengan hasil masyarakat tetap menolak pembangunan tersebut.

“Udah sering sosialisasi keputusannya kan semua warga yang hadir menolak tapi tetep aja perusahan maksa, tahun 2018 bulan April juga kita pernah musyawarah di Cidanghiang Barugbug sama pihak perusahan, ada wakil bupati juga, sama muspida dan muspika, diakhir musyawarah kan ditanya ke warga yang hadir terus semuanya teriak nolak tapi tetep aja proyek pengen dilanjutin”, jelas Maman.

Dirinya beranggapan bahwa pihak perusahaan tidak mengindahkan hasil musyawarah dan meminta kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk bersikap tegas dan berpihak sesuai dengan keinginan masyarakat.

“Ini kan artinya perusahan engga mendengarkan hasil dari musyawarah padahal disitu juga ada pihak dari pemerintah tapi kenapa mereka diam saja harusnyakan pemerintah berpihak kepada masyarakat, makanya ini kami warga padarincang kembali pasang spanduk penolakan supaya mereka sadar bahwa masyarakat tidak mau ada geothermal di padarincang”, kata Maman.

Ia pun menjelaskan alasan masyarakat tetap menolak PLTPB karena khawatir akan dampak negatif yang terjadi dari pembangunan proyek tersebut.

“Kita semua itu tidak mau menanggung dampak negatifnya, sudah banyak contoh yang terjadi, ada di Matanoloko, belum lama juga timbul dampak negatif di geothermal mandailing natal bahkan sampai da yang meninggal, maka dari itu kami lebih baik mencegah daripada mengobati, lagian kan kalau udah meninggal ga bisa diobatin, maka kita semua keukeuh menolak geothermal”, tutup Maman.

Laporan : herman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *