Warga Desa Sindang Hayu Saketi Pertanyakan program UPPO Yang Mati Suri.

Warga Desa Sindang Hayu Saketi Pertanyakan program UPPO Yang Mati Suri.
Pandeglang,hariantempo.com-Disinyalir , pelaksanaan kegiatan pembangunan serta pengelolaan program UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik) yang di berikan oleh Pemerintah kepada kelompok Tani Hunyur Bajur III di Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang
Yang pelaksanaan nya di kelola oleh ketua kelompok Tani beserta anggota nya di Duga mangrak serta banyak menuai buah bibir di sebagian warga Desa tersebut (23/10/2021)
Program yang di prakarsai oleh Dinas Pertanian dan Peternakan ini seyogya nya bisa dirasakan manfaat nya oleh sebagian anggota kelompok Tani serta warga petani dilingkungan tersebut.hal ini mengacu kepada manfaat serta tujuan guna diadakan nya program tersebut serta hal hal yang lain nya termasuk kesejahteraan para anggota nya yang tergabung dalam lingkup pertanian.
Kenyataan dilapangan , Saat anggaran yang diterima oleh ketua kelompok Tani sebesar 200jt yang pelaksanaan pembangunan nya dimulai pada Agustus 2021 tahun ini tekesan “MATI SURI” alias mangkrak.Hal ini banyak menuai polemik di masyarakat serta telah menjadi “Buah Bibir” disela kumpulan sekelompok kaum Bapak yang sedang duduk di sudut warung sambil menghirup aroma asap rokok kretek kegemaran nya.
” Uang sebesar 200jt kok sampai sekarang sudah 3 bulan belum selesai saja pembangunan nya,listrik ga ada,sanyo belum ada,Mesin pencacah rumput pun tak ada” urai salah satu warga yang enggan disebutkan nama nya
” Bahkan informasi nya,harus nya disitu sudah ada kerbau sekitar 8 ekor.karena saya melihat papan informasi nya menyebutkan seperti itu.jangankan kerbau atau sapi 8 ekor,kucing pun tak ada saya lihat disitu” kelakar nya sambil menambahkan cerita nya yang sempat berhenti usai meneguk kopi yang tampak mulai sisa bubuk nya.
Guna menggali keabsahan informasi di sekelompok warga tadi,awak media mencari serta meminta no kontak ketua kelompok Tani serta Sekretaris nya yang diketahui bernama WARDI warga Desa Sindanghayu Kecamatan Saketi.
“Walaikum salam,betul pak sayaTer bentuk sekertaris tapi masalah nya saya tidak tau cara pengaturan nya karena saya jarang di ajak koordinasi oleh ketua nya” jelas Encep selaku sekretaris Hunyur Bajur III di Desa Sindang Hayu.
Ada apa ditubuh kelompok Tani tersebut,sementara seorang Sekretaris nya pun sendiri merasa tidak tahu dan tidak ada koordinasi dengan nya.
Rasa penasaran ,wartawan mulai menggali informasi langsung terhadap ketua kelompok Tani melalui chat via Wa.Guna memenuhi unsur keabsahan sebuah pemberitaan serta informasi yang Balance agar tak menuai masalah dikemudian hari.
[23/10 13.53] Mas Wardi Uppo: Wa’alaikum salam pak
[23/10 13.54] Mas Wardi Uppo: Iya pak insyaallah .masalah kandang minggu dpn beres. Masalah mesin baru penawaran pak. Terima kasih atas perhatianya.
[23/10 14.32] Mas Wardi Uppo: “Baik Pak insyaallah akhir bln ini beres” jelas ketua kelompok saat Dikonfirmasi.
” Bukan masalah janji beres atau tidak nya,Bagai mana pertanggung jawaban nya kepada Anggota serta kelompok tani juga warga petani sekitar.pasal nya program ini telah berlangsung 3 bulan.Sampai saat ini tak ada kegiatan serta apa yang menjadi acuan nya pun belum ada,seperti kerbau yang 8 ekor belum di belanjakan,listrik yang masih padam,air sumur yang tak ada mesin pompa air nya dan Rumah kompos pun belum sepenuh nya di selesaikan pembangunan nya” pungkas salah satu pemerhati program di Desa Sindang Hayu.(red)
Reporter : yona.s