Kuantan Singingi – 2 Juli 2025 Upaya penindakan terhadap aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali dilakukan Polsek Hulu Kuantan. Kali ini, operasi penertiban dilancarkan di Desa Serosah, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Rabu (2/7/2025), sekitar pukul 10.30 WIB. Meski menemukan satu unit rakit PETI, petugas tak berhasil mengamankan pelaku yang diduga sudah melarikan diri sebelum aparat tiba.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Hulu Kuantan, AKP Pardomuan Aris Suranta, S.H., M.H., bersama empat personel lainnya. Penertiban dilakukan menindaklanjuti keluhan warga dan sorotan dari media online yang menyoroti maraknya aktivitas PETI yang semakin meresahkan masyarakat dan merusak lingkungan.
Lokasi yang disasar berada di wilayah Desa Serosah salah satu titik rawan yang kerap menjadi tempat beroperasinya para pelaku PETI. Namun, saat tim sampai di lokasi, hanya ditemukan satu unit rakit tambang emas tanpa awak. Alat tersebut diketahui tidak dalam kondisi aktif digunakan, menandakan adanya informasi bocor atau pergerakan pelaku yang telah mengantisipasi kehadiran petugas.
Langkah Tegas: Rakit Dimusnahkan
Tanpa kompromi, petugas langsung merusak dan membakar rakit PETI yang ditemukan untuk mencegah potensi penggunaannya kembali. Dalam pernyataannya, Kapolsek Hulu Kuantan menyampaikan bahwa selain tindakan fisik, pihaknya juga melakukan pendekatan persuasif kepada warga sekitar agar turut serta mencegah aktivitas ilegal tersebut.
“Kami ajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Aktivitas PETI bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak alam dan menimbulkan konflik sosial. Kami minta masyarakat jangan takut melapor jika mengetahui ada kegiatan seperti ini,” tegas AKP Pardomuan.
Sementara itu, Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Angga F. Herlambang, S.I.K., S.H., melalui Kapolsek Hulu Kuantan, menyatakan bahwa jajaran Polres akan terus mengintensifkan patroli dan operasi penertiban. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan publik untuk memberantas aktivitas tambang ilegal hingga ke akarnya.
“Kami tidak akan mentolerir pelaku PETI. Upaya ini akan terus kami lakukan demi menjaga ekosistem, ketertiban umum, dan keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Kapolsek.
Tantangan Penegakan: Pelaku Kerap Lepas
Meski operasi berlangsung aman dan terkendali hingga pukul 12.00 WIB, publik mempertanyakan efektivitas operasi yang kerap kali tidak membuahkan penangkapan pelaku. Kondisi ini mengindikasikan kemungkinan kebocoran informasi atau minimnya pengawasan secara kontinu di lokasi rawan PETI.
Kritik dari berbagai kalangan juga menyoroti bahwa selama pelaku utama belum tersentuh hukum, penindakan semata terhadap alat dan rakit tak akan cukup memberikan efek jera. Koordinasi lintas sektor, pengawasan lebih ketat, serta perlindungan bagi pelapor, dinilai perlu diperkuat.