Jakarta//hariantempo.com -Persoalan tambang di Morowali, Sulawesi Tengah, kembali menjadi sorotan publik. Isu mengenai hauling atau pengangkutan hasil tambang memunculkan banyak keluhan masyarakat, terutama terkait penggunaan jalan umum oleh kendaraan perusahaan tambang.
Agus Flores, Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW FRN) sekaligus putra asli Sulawesi Tengah, menegaskan bahwa dirinya tidak menolak aktivitas hauling, tetapi mengingatkan semua pihak agar prosesnya harus sesuai aturan hukum.
“Kita tidak anti-investasi, tapi semuanya harus dilakukan sesuai ketentuan. Jangan sampai ada praktik yang melanggar aturan dan merugikan rakyat,” tegas Agus Flores.
Agus menyoroti lemahnya penegakan aturan di lapangan. Menurutnya, ada indikasi aparat kepolisian enggan menindak kendaraan perusahaan tambang yang melanggar aturan lalu lintas karena khawatir terjadi intervensi dari pihak-pihak tertentu.
“Ngak berani polisi tilang atau sita kendaraan perusahaan, takutnya diintervensi di atas langit. Nanti saya datang ke Sulteng, baru berani polisi tilang. Ngapain diam lantas, kalau perusahaan jelas-jelas salah?” tegasnya.
Agus bahkan menyatakan kesiapannya untuk turun langsung ke Morowali guna mendukung aparat penegak hukum dalam menindak perusahaan tambang yang melanggar aturan.
“Bila perlu, saya bantu polisi datang ke Morowali. Kita bantu polisi sita semua mobil perusahaan yang seenaknya pakai jalan umum tanpa aturan. Ini demi keselamatan masyarakat,” lanjutnya.
Agus Flores menilai bahwa perusahaan tambang wajib mematuhi regulasi, termasuk kewajiban memiliki jalan khusus hauling. Jika mereka menggunakan jalan umum, harus ada izin dan mekanisme resmi yang jelas agar keselamatan masyarakat tetap terjaga.
Sebagai putra Sulawesi Tengah yang lama berkiprah di Jakarta, Agus menegaskan komitmennya untuk terus mengawal persoalan ini agar hak-hak masyarakat tidak diabaikan.
“Kalau semua pihak patuh aturan, tambang bisa jalan, investasi tetap aman, dan masyarakat pun sejahtera,” pungkasnya.
Dengan sikap tegas ini, Agus Flores menempatkan dirinya sebagai suara rakyat Sulawesi Tengah dalam memastikan aktivitas tambang Morowali berjalan tertib, transparan, dan sesuai hukum.
