Lokasi: Dusun Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Disusun oleh: Raden Bayu Nurgraha Saputra. Putra dari Raden Teguh Firmansyah Aktifis Filsafat Logika Berpikir. Rabu. 8 Oktober 2025
1. Kondisi Lapangan
Aliran Sungai Badeng mengalir dari arah barat ke timur.
Berdasarkan pengamatan, pengerukan (normalisasi) dilakukan hanya di bagian barat sungai, sedangkan bagian di bawah jembatan hingga ke timur tidak dikeruk.
Kondisi ini menciptakan perbedaan kedalaman dasar sungai (bed profile) antara sisi barat dan timur.
2. Dampak Hidraulik yang Terjadi
Hukum kontinuitas aliran (Q = A × v) menjelaskan bahwa debit air (Q) akan tetap sama di setiap penampang aliran.
Jika penampang (A) di barat lebih besar (karena lebih dalam), maka kecepatan aliran (v) di sana cenderung lebih kecil.
Namun ketika air mengalir ke bagian yang lebih dangkal dan sempit (di bawah jembatan), kecepatan akan meningkat secara signifikan.
Percepatan aliran ini menimbulkan gaya dinamis (impak) yang jauh lebih besar pada struktur jembatan.
Gaya ini meningkat berbanding kuadrat dengan kecepatan (v²), sehingga sedikit peningkatan kecepatan dapat menghasilkan tekanan yang jauh lebih kuat.
Kondisi ini juga menimbulkan risiko scouring (pengikisan dasar sungai) di sekitar pondasi jembatan akibat turbulensi dan aliran deras.
3. Potensi Bahaya
1. Tekanan Dinamis Tinggi
Aliran deras dari sisi barat akan menghantam bagian bawah jembatan di timur dengan tekanan kuat.
2. Pengikisan Fondasi (Scouring)
Arus cepat di area sempit berpotensi menggerus dasar sungai dan memperlemah fondasi jembatan.
3. Kegagalan Struktur Jembatan
Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penguatan dasar (revetment/riprap), jembatan dapat mengalami pergeseran atau penurunan stabilitas pada musim penghujan.
4. Rekomendasi Teknis
Evaluasi hidrolika menyeluruh oleh Dinas Pengairan atau tenaga ahli sungai, untuk memastikan profil dasar sungai memiliki kemiringan dan kedalaman yang seragam.
Pengerukan ulang di bawah jembatan hingga sisi timur, agar tidak terjadi perbedaan tinggi dasar sungai yang ekstrem.
Pemasangan batu lindung (riprap) di sekitar fondasi jembatan untuk mencegah scouring.
Monitoring debit dan kecepatan aliran secara berkala terutama saat debit tinggi.
Transparansi dokumen perencanaan dan rekomendasi teknis wajib dibuka kepada publik agar tidak muncul kecurigaan manipulasi data dan pemborosan anggaran.
5. Kesimpulan
Perbedaan kedalaman sungai akibat pengerukan sepihak di sisi barat tanpa penyesuaian di bawah jembatan meningkatkan energi aliran dan tekanan ke arah timur.
Jika tidak segera dikoreksi, kondisi ini berpotensi menimbulkan kerusakan struktural pada jembatan dan memperbesar risiko banjir lokal akibat aliran yang terhambat di titik dangkal.
“Air memang mengalir ke tempat yang rendah, tapi logika harus tetap mengalir ke arah kebenaran.” Raden Bayu Nurgraha Saputra

