BANYUWANGI//hariantempo.com -Kilau batik kembali menyinari Bumi Blambangan. Festival Batik Banyuwangi dengan tema “Gamelare Jarit Wader Kesit” menjadi panggung gemilang perpaduan seni, budaya, dan identitas lokal. Acara yang digelar di Gesibu Blambangan pada Jumat (17/10/2025) itu menghadirkan nuansa penuh warna, di mana keanggunan kain tradisional bertemu dengan semangat modernitas.
Di tengah sorotan lampu dan derap langkah para model dalam fashion pedestrian nan memukau, hadir Kasdim 0825/Banyuwangi Mayor Kav Suprapto yang turut memberikan dukungan nyata terhadap pelestarian warisan budaya bangsa. Kehadiran perwira menengah TNI AD tersebut menjadi simbol sinergi antara dunia militer dan masyarakat sipil dalam menjaga serta mengangkat marwah budaya daerah.
Mayor Kav Suprapto menegaskan bahwa batik bukan sekadar kain, melainkan identitas dan kebanggaan nasional. “Melalui festival ini, kita bukan hanya merayakan keindahan, tapi juga meneguhkan jati diri bangsa. Batik adalah simbol perjuangan, ketekunan, dan kreativitas masyarakat Indonesia,” ujarnya dengan penuh semangat.
Festival yang dihadiri ratusan penonton itu menjadi bukti nyata bahwa Banyuwangi terus menorehkan prestasi sebagai daerah dengan kreativitas tanpa batas. Iringan gamelan, lenggak-lenggok peragawati, dan pesona batik khas Osing menjadi perpaduan yang menggugah rasa bangga akan kekayaan budaya Nusantara.
