PEKANBARU – Kasus kehutanan kembali meledak di Riau. Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) Riau resmi melaporkan salah satu Koperasi Unit Desa (KUD) pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kabupaten Pelalawan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau, Rabu (20/8).
KUD tersebut dituding melakukan kejahatan kelas kakap: memperjualbelikan tanah negara dalam kawasan konsesi HTI kepada pihak asing, untuk kemudian diubah menjadi kebun sawit. Dugaan ini bukan hanya pelanggaran izin, melainkan bentuk perampasan hutan negara secara terang-terangan, yang menguntungkan segelintir mafia dan merugikan rakyat banyak.
“FABEM Riau sudah menyerahkan bukti lengkap. Tidak ada celah bagi polisi untuk pura-pura buta dan tuli. Kalau aparat diam, berarti ada yang ikut bermain,” tegas Tomi Abdurrahman, Wakil Bendahara FABEM Riau, didampingi penasihat hukum Tri Arjuna, S.H.
Menurut Tomi, laporan ini muncul setelah masyarakat melaporkan praktik kotor yang sudah lama berlangsung. “Ini bukan gosip. Kami bawa data lapangan. Publik sudah muak melihat hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas. Kalau kasus ini didiamkan, itu bukti ada beking kuat di belakang korporasi ini,” ucapnya dengan lantang.
FABEM Riau mendesak Polda bertindak cepat: segera panggil, periksa, dan tetapkan tersangka. “Kalau penyidik lamban, apalagi main mata, jangan salahkan masyarakat jika menilai komitmen perang melawan mafia kehutanan hanya slogan kosong. Kapolda harus berani membuktikan bahwa dirinya tidak bisa diatur oleh pemodal hitam,” kata Tomi.
Kasus ini, kata FABEM, akan menjadi ujian besar bagi aparat hukum di Riau. “Apakah Polda benar-benar berdiri di pihak rakyat, atau justru tunduk pada mafia yang bersembunyi di balik bendera korporasi HTI?” sindir Tomi.
FABEM menegaskan akan mengawal kasus ini sampai tuntas. “Kalau laporan ini dipetieskan, kami siap buka nama-nama yang diduga ikut membekingi. Jangan sampai negara kalah oleh mafia. Kalau hukum tak jalan, jangan salahkan mahasiswa dan rakyat jika turun ke jalan,” tutupnya dengan nada keras.