Banyuwangi//hariantempo.com -Puluhan sopir truk dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar unjuk rasa di depan gerbang PT ASDP Ketapang, Banyuwangi, Rabu (6/8/2025). Mereka membentangkan bendera merah putih sepanjang 500 meter sebagai bentuk protes terhadap lambatnya pelayanan dan dugaan manipulasi antrian penyeberangan di Selat Bali.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polresta Banyuwangi. Kapolresta Kombes Pol Rama Samtama Putra turun langsung bersama Wakapolres, Kasat Lantas, personel Perintis Presisi, Polsek KP3 Tanjungwangi, serta seluruh Polsek jajaran Banyuwangi untuk mengamankan jalannya demonstrasi agar tetap kondusif.
Koordinator aksi, Angga Firdiansyah, menegaskan bahwa para sopir menuntut keadilan terkait sistem antrian truk yang dinilai kacau. “Kami sudah terlalu sering dirugikan. Yang antri berjam-jam justru sering disalip kendaraan lain yang masuk tanpa prosedur,” tegasnya di tengah orasi.
Kapolsek KP3 Tanjungwangi, AKP Bambang, menyatakan bahwa kepolisian siap mengawal aksi dengan humanis namun tetap tegas jika ada potensi gangguan. “Kami pastikan keamanan tetap terjaga, aspirasi juga tersampaikan,” katanya.
Sementara pihak PT ASDP Ketapang belum memberikan pernyataan resmi. Namun situasi di pelabuhan sempat terganggu karena aksi para sopir menyebabkan antrean kendaraan mengular di sekitar kawasan penyeberangan.
Para sopir mengancam akan kembali turun aksi dalam skala lebih besar apabila tuntutan mereka diabaikan. Mereka mendesak pemerintah pusat mengevaluasi total sistem penyeberangan agar lebih adil dan transparan.
Redaksi