KUANTAN SINGINGI — Sorak sorai penonton memecah panggung Festival Dangdut se-Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD), Kabupaten Kuantan Singingi. Di tengah riuh suasana perayaan menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, muncullah satu nama yang menyita perhatian semua mata dan telinga: Try Fuji Astuti, operator sekolah dari SDN 003 Lubuk Kebun.
Bertubuh mungil, namun penuh percaya diri dan karisma. Fuji, sapaan akrabnya, membawakan lagu “Pacar Dunia Akhirat” milik Rita Sugiarto dengan suara jernih dan teknik vokal yang matang. Penampilannya bukan sekadar menyanyi—Fuji menghadirkan penghayatan mendalam, mimik ekspresif, serta pesona panggung yang mampu membuat juri dan penonton terpukau.
Tak heran, ia berhasil keluar sebagai Juara 1 di ajang yang diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintahan, guru-guru SD hingga SMP, serta masyarakat umum se-Kecamatan LTD.
“Suara Fuji sangat stabil, tekniknya bagus, dan ia bisa membawakan lagu dengan penghayatan luar biasa,” puji salah satu warga usai pertunjukan.
Kemenangan Fuji menjadi kebanggaan besar bagi Desa Lubuk Kebun, terutama bagi keluarga besar SDN 003. Di balik kesehariannya sebagai operator sekolah, siapa sangka tersimpan bakat seni luar biasa.
Kepala SDN 003 Lubuk Kebun, Sri Sugiarti, tak kuasa menyembunyikan rasa bangganya.
“Fuji adalah inspirasi. Ia membuktikan bahwa semangat dan ketekunan bisa melahirkan prestasi. Kami sangat bersyukur dan bangga,” ungkapnya.
Festival ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan juga momentum untuk melestarikan budaya bangsa. Musik dangdut, yang telah menjadi bagian dari jati diri Indonesia,.
Kini, nama Try Fuji Astuti tak lagi hanya dikenal di balik meja operator sekolah. Ia telah mencatatkan namanya sebagai bintang baru dari desa, pembawa harapan bahwa usia bukan batasan untuk bersinar, dan panggung adalah milik siapa saja yang berani bermimpi.
Selamat Fuji, teruslah bernyanyi. Suaramu bukan hanya merdu, tapi juga membangkitkan semangat. Teruslah bersinar — dari Lubuk Kebun untuk Indonesia.