KUANTAN SINGINGI — Pemberantasan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi dinilai hanya sebatas “gertakan” jika aparat terus menyisir pekerja lapangan tanpa menyentuh akar masalah. Pasalnya, peralatan inti seperti mesin dompeng, selang, hingga perlengkapan lainnya masih dengan mudah diperoleh di sejumlah toko.
Sorotan kini mengarah pada sebuah toko bernama Sumber Diesel Perkasa, penjual perlengkapan PETI yang berdiri persis di depan rumah mewah mantan Wakil Bupati Kuansing, H. Halim. Toko itu disebut-sebut milik seorang warga berinisial M.M., yang diduga kuat menjadi pemasok utama kebutuhan PETI di wilayah Kuansing.
Seorang pelaku PETI bahkan blak-blakan mengaku membeli peralatan dari toko tersebut.
“Itu, bang, tokonya pas di depan rumah mewah milik Pak Halim. Semua perlengkapan PETI saya beli di situ,” ungkap seorang pelaku, Jumat (12/9).
Fakta ini mempertegas dugaan bahwa keberadaan toko pemasok justru menjadi “nyawa” bagi maraknya aktivitas PETI. Ironisnya, ketika aparat gencar melakukan razia ke lapangan, toko-toko pemasok seperti ini dibiarkan beroperasi tanpa hambatan.
Sejumlah tokoh masyarakat pun angkat bicara. Mereka menegaskan, Kapolres Kuansing harus berani mengambil langkah tegas, tidak hanya menutup toko, tetapi juga menyeret pemiliknya ke meja hukum.
“Kalau pemasok masih bebas berjualan, sampai kapan pun PETI tidak akan berhenti. Polisi harus berani menangkap pemilik toko M.M. itu,” tegas seorang tokoh masyarakat.
PETI sendiri telah menimbulkan dampak serius bagi Kuansing: pencemaran sungai, kerusakan lingkungan, hingga ancaman kesehatan akibat penggunaan merkuri dan sianida. Kini, publik menunggu: apakah aparat benar-benar serius menuntaskan PETI, atau hanya berani menyentuh pekerja kecil di lapangan?
Saat dikonfirmasi, pemilik toko M. belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan, meski pesan konfirmasi awak media telah terbaca.