Jakarta (ANTARA) – Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) yang menjalankan misi kemanusiaan pencarian dan pertolongan korban gempa bumi di Kota Naypyidaw, Myanmar, telah kembali dan tiba dengan selamat di Tanah Air, pada Sabtu.
“Tim tiba dengan penerbangan maskapai komersial dan mendarat di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng sekitar pukul 12.00 WIB,” kata Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu malam.
Menurut dia seluruh personel tim INASAR telah kembali, kecuali tim medis darurat atau Emergency Medical Team (EMT) dari Kementerian Kesehatan yang masih bertugas di Myanmar hingga 23 April mendatang.
Kedatangan tim INASAR disambut langsung oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.
Pada kesempatan itu Kepala Basarnas, kata dia, memberikan apresiasi atas dedikasi tim selama menjalankan operasi kemanusiaan internasional di luar negeri, terlebih bertugas di tengah suasana Lebaran Idul Fitri 2025.
Noer menambahkan bahwa, pihaknya menjadwalkan penyerahan piagam penghargaan kepada para anggota tim INASAR yang berjumlah 60 orang itu, pada Senin (14/4) pagi di lapangan utama Kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta.
Selain itu, seluruh anggota tim tersebut juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan.
“Pemeriksaan kesehatan ini untuk memastikan kondisi mereka tetap prima. Mereka semua masih kelelahan setelah menjalankan operasi SAR di Myanmar, sejak 1 April kemarin,” kata Noer.
Menurut dia, tim INASAR bekerja sama secara solid dengan semua delegasi tim SAR internasional lainnya selama menjalankan operasi kemanusiaan.
Tim INASAR sendiri berhasil menemukan dan mengevakuasi lima orang korban dalam kondisi meninggal dunia dari bawah reruntuhan bangunan di Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw.
“Lima orang korban. Tidak ada penambahan korban yang ditemukan karena otoritas Myanmar secara resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan pada 6 April (sepekan setelah peristiwa gempa bumi),” ujar Noer.
